Berbuat baik tidak melulu soal tolong menolong terhadap sesama manusia saja, namun dengan alam yang ada di sekitar kehidupan manusia pun perlu dilakukan, agar sesama makhluk hidup tetap saling memberikan timbal balik yang positif untuk kehidupan yang lebih baik, sebagai manusia tentu tidak akan pernah lepas dari peran manusia lain untuk memudahkan segala aktivitasnya, maka di situ peran manusia sebagai makhluk sosial akan terlihat, bahwa sebenarnya manusia akan terus membutuhkan manusia lain untuk berinteraksi dan saling membantu dalam hal kebaikan apapun.
Manusia merupakan makhluk hidup yang telah Tuhan ciptakan
dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan akhirnya kembali pada
Tuhan. Manusia hidup berdampingan dengan makhluk hidup lain seperti hewan dan
tumbuhan, maka manusia memiliki kewajiban untuk tetap menjaga dan merawat
lingkungan yang ditinggalinya, di samping memang manusia memanfaatkan apa yang
terdapat di lingkungan atau alam sekitar untuk memenuhi kehidupannya.
Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang pada lingkungan
alam dan sosial-budanyanya, semakin hari manusia kian berkembang pengetahuannya
baik di bidang sains maupun teknologi, dalam lingkungan alamnya manusia hidup
pada sebuah ekosistem, dalam hal ini telah diketahui bersama jika ekosistem
memiliki komponen biotik dan abiotik untuk memenuhi semua kebutuhan hidup
manusia dan makhluk hidup lainnya, salah satu komponen abiotik yang merupakan
komponen penyusun ekosistem paling penting adalah udara atau gas-gas yang
membentuk atmosfer, tentu saja oksigennya diperlukan untuk bernapas bagi
makhluk hidup terutama manusia, karbondioksidanya diperlukan tumbuhan untuk
melakukan fotosintesis.
Selain
itu juga gas dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk keperluan hidup
manusia, seperti; pembangkit listrik tenaga gas, bahan bakar industri ringan,
menengah, maupun berat, bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV), bahan baku
pupuk, sebagai gas kota untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, hotel, restoran,
rumah sakit, dan lain sebagainya. Gas yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia ini disebut gas bumi, gas bumi ini terbentuk dari bahan bakar fosil
yang memiliki emisi paling bersih jika dibandingkan dengan batubara dan minyak
bumi, bisa dikatakan gas bumi ini sangatlah ramah untuk lingkungan, efisien,
dan bebas subsidi. Maka dari semua keunggulan itu gas bumi disebut dengan
Energi Baik, semakin banyak pihak yang memanfaatkan gas bumi sebagai sumber
energi secara maksimal, tentu akan semakin banyak energi baik yang disebar dan
diteruskan, manfaat dari energi baik itu pun akan dirasakan oleh banyak pihak
pula.
Di
Indonesia sendiri gas bumi telah lama dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup masyarakatnya, pemerintah melalui Perusahaan Gas Negara (PGN) resmi mulai
memanfaatkan gas bumi pada 13 Mei 1965, namun kiprah PGN sudah dimulai sejak
era kolonial, banyak hal yang dialami oleh PGN selama lebih dari satu setengah
abad, cikal bakal PGN ini berawal dari didirikannya perusahaan swasta Belanda;
Firma L.J.N. Eindhoven & CO Gravenhage pada tahun 1859.
Kemudian,
di tahun 1974 mulai memperluas wilayah penyaluran gas bumi di cabang Cirebon
untuk industri perkapuran skala kecil, ini menjadi titik kebangkitan bagi PGN,
Kota Cirebon yang tadinya hanya cabang dengan sedikit penjualan berubah menjadi
cabang dengan volume penjualan terbesar, hal ini tentu menjadi pemacu PGN untuk
terus mengembangkan dan memperluas penyaluran gas bumi ke seluruh wilayah
Indonesia.
Di
tahun 1994-1998 perluasan bisnis dan ekspansi PGN diikuti dengan pembentukkan
anak usaha PT. Transportasi Gas Indonesia, tahun 2003 saham PGN dicatatkan di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan kode PGAS pada 15 Desember
2003, lalu di tahun 2007-2012 pembentukkan anak usaha PT. PGAS Telekomunikasi
Nusantara, PT. PGAS Solution, PT. Saka Energi Indonesia, PT. Gagas Energi
Indonesia, dan PT. PGN LNG Indonesia, dan di tahun 2016 PGN memulai pembangunan
dan pengelolaan proyek jaringan gas bumi rumah tangga di wilayah Batam,
Surabaya, dan Tarakan, setelah sebelumnya di tahun 2015 ditugaskan mengelola
jaringan di 11 wilayah, PGN melakukan transformasi organisasi bersama anak dan
afiliasi dalam bentuk ONE PGN, mengukuhkan langkah ke tahapan selanjutnya
menuju perusahaan kelas dunia di bidang gas.
PGN
senantiasa memahami kebutuhan dan kepuasan Pelanggan di sepanjang mata rantai
pemanfaatan gas bumi untuk mendapatkan nilai tambah secara optimum bagi seluruh
segmen Pelanggan, PGN menyediakan produk dan layanan yang disesuaikan dengan
kebutuhan Pelanggan mulai dari Pelanggan Residensial dan Kecil, Pelanggan
Komersial dan Industri (Bisnis) serta Pelanggan Transportasi. Salah satu peran
PGN dalam melayani kebutuhan energi masyarakat Indonesia adalah penyediaan
GasKita, energi terjangkau yang aman dan praktis untuk keperluan rumah tangga
dan usaha kecil.
Dengan menggunakan gas bumi yang dikelola oleh
PGN masyarakat bukan hanya mendapatkan rasa aman dan praktis saja, namun lebih
dari itu masyarakat tidak akan merasakan yang namanya kehabisan atau kelangkaan
gas untuk memasak maupun untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya, kemudian
masyarakat juga tidak perlu menyiapkan ruang yang luas untuk penyimpanan tempat
gas karena PGN menggunakan pipa untuk penyaluran gasnya, lalu dengan menggunakan
gas yang dikelola oleh PGN ini masyarakat tidak perlu merogoh kocek lebih
dalam, pasalnya jika dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar lain, gas yang
dikelola PGN memiliki harga yang lebih murah, sehingga masyarakat selain merasa
aman juga tidak terlalu pusing untuk memikirkan biaya yang dikeluarkan setiap
bulannya.
Memanfaatkan
energi baik dengan beralih menggunakan gas bumi merupakan hal kebaikan yang
dilakukan manusia terhadap lingkungan, pasalnya
dengan menggunakan gas bumi kita ikut berpartisipasi mengurangi pencemaran
lingkungan karena gas bumi mengandung emisi yang paling bersih dibandingkan
dengan bahan bakar lainnya, tentu saja hal itu sangat berdampak positif bagi
lingkungan di sekitar kita. Apalagi bagi kita para generasi millenial, sudah
seharusnya ikut berperan aktif dalam mendukung program Membumikan Gas Bumi yang
dipelopori oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) saat ini, untuk ikut berpartisipasi
menjaga dan merawat lingkungan yang sehat agar tetap ramah untuk ditinggali
oleh manusia.
Meskipun
sedikit kebaikan yang kita lakukan untuk lingkungan, namun jika dilakukan
secara bersama tentu akan berdampak luas untuk kebaikan lingkungan dan manusia
itu sendiri, jika bukan kita yang memulai melakukan kebaikan ini, siapa lagi?
dan jika bukan sekarang untuk melakukannya, kapan lagi? karena ada dua hal yang
tidak bisa dilawan oleh manusia; waktu dan ajal, maka selagi masih ada waktu
untuk melakukannya dan ajal belum datang menjemput, mari bersama Menebar
Kebaikan dengan Membumikan Gas Bumi.
#GasBumi
#MembumikanGasBumi
#PGNEnergiBaik
#MembumikanGasBumi
#PGNEnergiBaik
Refrensi:
Setiadi,
Elly. Ilmu Sosial Budaya Dasar. 2012. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Grup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar